Belakangan para remaja yang berasal dari daerah penyangga Ibu Kota yang kerap nongkrong di kawasan Stasiun Dukuh Atas BNI City mendapat perhatian publik hingga dunia internasional. Sebutan bagi tempat tersebut ‘Citayam Fashion Week’, yang dimana sangat terkenal gara-gara konten wawancara tiktok.
Beberapa remaja menjadi viral akibat konten-konten tersebut, seperti Roy dan Jeje. Khususnya Roy yang menghebohkan media sosial dengan menolak beasiswa Pendidikan dari Menparekraf Sandiaga S. Uno, dengan alasan ingin fokus menjadi content creator sebab lebih menjanjikan, menghasilkan banyak uang sehingga membantu orang tuanya.
Ketua Perhimpunan Pengusaha Jasa Kantor Bersama Indonesia atau Indonesia Workspace & Digital Accelerator Association (PERJAKBI), Anthony Leong, menyampaikan bahwa fenomena Citayam Fashion Week ini harus kita sikapi sebagai ajang kreatifitas para anak muda, dengan adanya penolakan beasiwa Pendidikan dari Menteri Sandiaga Uno kemudian fokus buat konten dan menghasilkan uang, harus disediakan wadah bagi mereka dan PERJAKBI bersedia untuk memberikan co-working space bagi mereka sebagai tempat kerja dan membuat konten.
“PERJAKBI siap sediakan kantor wadah untuk mereka lakukan kreativitas, bukan hanya itu, dengan ekosistem di PERJAKBI saat ini dengan berbagai layanan diberikan seperti kantor virtual (virtual office), ruang kantor (co-working space), mentoring, akses pemodalan usaha. Ekosistem yang telah kami miliki ini siap membantu mereka menggapai cita-cita menjadi content creator dan pengusaha pemula,” ujar Anthony pada Senin (18/07/2022).
Anthony menambahkan, untuk menjadi content creator pasti butuh ruang kerja yang baik dan didukung dengan lokasi strategis di kawasan Sudirman, PERJAKBI mempunyai hal itu, pastinya untuk mendukung para talenta anak muda ini untuk menjadi pengusaha dan content creator.
“Kami akan berikan program khusus bagaimana para remaja ini mampu menciptakan usaha-usaha baru dengan peluang yang ada, dengan mereka sudah terkenal saat ini brand yang mereka iklankan pastinya akan banyak yang tertarik dan membelinya,” ungkap Anthony yang juga merupakan CEO Menara Digital.
Ia juga menegaskan era disrupsi saat ini, merubah trend dan minat masyarakat khususnya anak muda dengan cepat, fenomena ini menjadi fakta bagaimana anak-anak muda harus pandai menyikapi perubahan-perubahan tersebut. Contohnya, lebih memilih menghasilkan uang dengan jiwa kreatifitas lewat konten media sosial dan menjadi enfluencer.
“Kami harapkan para remeja Citayam Fashion Week, mampu membawa dampak positif dan menciptakan nilai tambah bagi industri kreatif dan perekonomian Indonesia kedepannya, PERJAKBI siap memberikan fasilitas yang ada untuk mendukung terciptanya hal tersebut,” tutup Anthony.